Sebenarnya, kemampuan spiritual saya hanya saya gunakan untuk diri sendiri, serta keluarga atau teman-teman dekat saya. Atau kenalan keluarga dan teman-teman dekat saya. Dan hal itu sudah berjalan belasan tahun. Saya bahagia sekali karena bisa membantu mereka yang kesusahan dan terhimpit seolah tak ada jalan keluar lagi, tetapi kemudian mereka bisa tersenyum dan mengatakan : masalah saya selesai…atau penyakit saya sembuh…atau bisnis saya lancar…Alhamdulillah…
Namun apa yang terjadi ?
Saya tidak tahan lagi. Selama ini saya terlalu sering mendengar atau menerima keluhan tentang banyaknya orang yang tertipu oleh oknum ‘orang pintar’. Ya…mereka sudah menghabiskan ratusan ribu, jutaan bahkan puluhan juta rupiah, untuk urusan hajat mereka. Tetapi hasilnya nol besar ! Mau menuntut rasanya tak bisa, mau mengadu kemana pun bingung tak tahu harus mengadu ke siapa.
Dan terakhir, yang paling ironis, ada kerabat saya yang justru tertipu jutaan rupiah…tanpa meminta saran saya terlebih dahulu. Datang ke oknum ‘orang pintar’…dan diberi penjelasan yang sangat irasional serta berujung ke kerugian yang tidak sedikit. Hanya satu kata yang saya lontarkan : ironis !
Apa sebenarnya indikator seseorang telah ditipu oleh ‘orang pintar’ ? Bila anda datang meminta saran atau bantuan kepada seseorang yang disebut ‘orang pintar’, lalu hajat anda gagal atau tidak berhasil sesuai dengan yang diharapkan, bukan itu tolok ukurnya.
Yang menjadi indikatornya adalah : oknum ‘orang pintar’ tadi meminta bayaran yang sangat tinggi, bahkan terasa mencekik leher bagi orang yang dananya pas-pasan, lalu memberikan saran dan penjelasan atau perintah yang sebenarnya tidak logis, meminta agar klien tersebut melakukan syarat-syarat yang dirasa aneh bagi orang kebanyakan, serta syarat yang memberatkan atau menyiksa diri sendiri. Setelah itu, keinginan tidak tercapai, padahal sudah habis dana ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk menuruti syarat si ‘orang pintar’ tadi.
Hal itu banyak dialami masyarakat sekarang. Yang memang tidak tahu menahu tentang dunia spiritual, yang penting bebas lepas dari masalahnya, namun apalah daya justru terjebak dalam kerugian yang sangat nyata.