Belajar Tenaga Dalam (Bagian Ke-5): Hindari Teror Bom dengan Sistem Tenaga Dalam

Sebelum beranjak lebih jauh, mohon baca berita ini sebentar:

Paket Bom di Kota Wisata Cibubur Pakai Timer
Jakarta – Paket bom yang ditemukan di perumahan elite Monaco, Kota Wisata, Cibubur, Bogor, Jawa Barat berbeda dengan jenis bom yang ditemukan di tempat lain. Paket bom ini memakai timer bukan bom buku.

“Dugaan awal pakai timer. Untuk kepastiannya tunggu hasil Puslabfor,” ujar Kapolsek Gunung Putri Kompol Yogi Napitupulu saat dihubungi wartawan, Jumat (18/3/2011).

Menurut Yogi, Puslabfor Mabes Polri akan datang untuk mengecek jenis bom tersebut. 2 Saksi juga sudah dimintai keterangan yakni petugas kebersihan yang menemukan paket bom dan seorang satpam.

Yogi mengaku tidak begitu mengetahui apakah ada rangkaian di dalam paket bom tersebut. Paket bom tersebut sudah meledak sehingga tidak begitu bisa dilihat apakah ada rangkaian atau tidak.

“Sudah hancur tidak kelihatan sisanya. Memang Low explosive ledakannya,” jelasnya.

Yogi menambahkan paket bom tersebut berada di dalam kota sebesar kotak alat setrikaan. Kotak ini dibungkus kertas coklat dengan tulisan di atasnya. “Tulisannya yang tadi itu. Sekarang sudah di police-line,” ungkapnya.

Dikutip dari:
http://www.detiknews.com/read/2011/03/18/135309/1595431/10/paket-bom-di-kota-wisata-cibubur-pakai-timer?9911032

Teror bom tampaknya berlanjut. Setelah rumah musisi kontroversial Ahmad Dhani dikirimi bom buku, kini yang terbaru (sampai Jumat sore 18 Maret 2011) teror bom sudah melanda Kota Wisata Cibubur.

Saya cukup kaget juga sebenarnya ketika tahu Kota Wisata Cibubur jadi sasaran teror. Pasalnya komplek perumahan kaum High Class di dekat wilayah Cileungsi, Bogor itu penjagaannya cukup ketat. Orang biasa cukup segan masuk kompleks tersebut. Di depan gerbang perumahan yang dihiasi banyak ornamen khas Eropa itu dan patung atlas itu, belasan satpam berpenampilan dingin rutin memeriksa setiap pengunjung yang masuk Kota Wisata, apalagi kalau yang masuk membawa mobil, mobil boks dan truk.

Toh, penjagaan ketat semacam itu tidak menciutkan aksi si pemasang bom untuk blusukan masuk areal perumahan yang juga terkenal dengan obyek wisata Kampung China, Kampung Eropa, Kampung Jepang, dan Kampung Indonesia itu. Aksi teror kali ini sepertinya sudah ngawur dan memang sengaja ingin menciptakan keresahan luar biasa di seluruh lapisan masyarakat. Di Kota Wisata banyak juga artis dan warga ekspatriat tinggal disitu. Ada juga sekolah internasional di dalamnya. Selain itu, Kota Wisata dekat dengan kawasan Cikeas dan kediaman pribadi Presiden SBY. Kemungkinan si peneror masuk ke kawasan Cikeas kecil, karena harus berhadapan dengan Paspampres. Tapi memilih Kota Wisata Cibubur sebagai sasaran teror juga sangat tidak bisa dibenarkan.

Segeralah miliki sistem tenaga dalam. Nilai investasi yang ditanamkan tidak sebanding dengan keselamatan nyawa dan keluarga yang dicintai. Dalam kondisi keamanan negara yang tengah diuji dengan teror bom, maka sistem tenaga dalam akan diarahkan pada daya ofensif dan peningkatan kepekaan radar tenaga dalam. Bagi aparat, sistem tenaga dalam juga bisa diarahkan untuk mengunci gerak langkah atau mobilitas tersangka pelaku teror. (*)

Tinggalkan komentar