Energi Negatif di Rumah Bikin Tak Nyaman Ditempati

Hari Minggu siang (27/7), sehari sebelum lebaran 2014, saya sedang menyelesaikan beberapa email konsultasi. Sambil menulis email, saya melihat Trans TV sedang menayangkan sinetron. Judulnya : teror rumah tua. Entah siapa bintangnya, yang jelas dari judulnya saja, kita bisa mengerti kalau sinetron itu bertema horor. Inti ceritanya, dalam rumah tua yang akan direnovasi, ada tiga mayat korban pembunuhan. Dan, roh para korban mendiami rumah tua itu. Siapapun yang masuk ke rumah itu akan diteror oleh para roh korban pembunuhan.

*****

Saya lantas teringat pada dua rumah di Surabaya. Dua rumah itu, setidaknya dalam kacamata saya selaku spiritualis, mempunyai energi negatif –yang sepertinya- hingga kini belum sepenuhnya hilang energi negatifnya. Keduanya bukanlah rumah tua. Keduanya juga bukan rumah yang tidak terawat. Bahkan, layak ditempati sebenarnya. Hanya saja, peristiwa yang membekas di kedua rumah berbeda pemilik itu yang membuat energi negatif belum hilang. Dampaknya, sampai sekarang, rumah itu tidak ditempati. Hanya sesekali saja ada orang yang datang menyambangi untuk membersihkan rumah. Persamaan lainnya : di kedua rumah itu pernah terjadi kasus pembunuhan.

Untuk rumah pertama, saya tidak akan mengulas lebih jauh, lantaran saat pembunuhan terjadi, saya masih kecil. Belum tahu apa-apa. Nah, untuk rumah kedua, lokasinya ada di kawasan Surabaya Utara. Saya pernah mengikuti proses rekonstruksi yang digelar polisi disana. Posisi saya saat itu masih sebagai jurnalis. Jadi, saya melihat bagaimana para pelaku (karena lebih dari satu orang) memperagakan cara menghabisi nyawa beberapa korban di sudut kamar mandi belakang. Rumah kedua ini adalah rumah yang dibangun developer dan rencananya memang akan dijual melalui jasa properti. Jadi belum ada pemilik resminya.

*****

Beberapa tahun setelahnya, saya kebetulan melewati rumah itu. Ada spanduk yang menandakan rumah mewah tersebut dijual. Mungkin sudah tiga tahun rumah ini dijual sejak kasus kriminal itu ditutup. Dan, tahun 2013 lalu, saya kebetulan melintas di kawasan itu lagi. Masih belum laku rumahnya. Tahun ini saya belum melintasi daerah itu lantaran tidak ada keperluan kesana. Entah sudah laku atau belum.

Sebuah bangunan yang tidak terawat pasti akan mengundang energi negatif. Sebaiknya,bangunan tidak terawat dibongkar, diratakan dengan tanah. Tapi kalau itu bangunan cagar budaya, maka pemerintah wajib merawatnya agar terlihat bersih dan sedap dipandang.
Sebuah bangunan yang tidak terawat pasti akan mengundang energi negatif. Sebaiknya,bangunan tidak terawat dibongkar, diratakan dengan tanah. Tapi kalau itu bangunan cagar budaya, maka pemerintah wajib merawatnya agar terlihat bersih dan sedap dipandang.

 

Energi negatif seringkali membuat orang enggan atau takut menempati sebuah rumah. Stigma sebagai rumah angker sulit dihapuskan, apalagi jika calon pembeli rumah sampai tahu kalau rumah yang akan dibelinya pernah terjadi kasus pembunuhan atau bunuh diri di dalamnya.

Energi negatif yang berupa roh manusia yang tidak tuntas urusannya di dunia tak mudah menanganinya. Meski tidak mudah bukan berarti tidak bisa diatasi. Cara pengusiran terhadap jin tak bisa diterapkan kalau ternyata energi negatifnya adalah roh manusia. Tidak bisa dilakukan secara gegabah. Apalagi pakai cara kuno seperti menyertakan sesaji dan sebagainya. Yang terjadi bukannya roh kembali ke alam kubur, tapi justru mengundang ratusan jin atau makhluk halus lainnya untuk ikut merecoki suasana.(*)

 

 

Tinggalkan komentar