Menjelang tutup Tahun 2020 ini saya dapat surprise kecil. Bukan hal yang menyenangkan sebenarnya. Itu terjadi saat staf saya membuka buku registrasi klien. Dalam beberapa minggu ini jumlah klien dengan kasus rumah tangga atau perceraian naik hingga 70 persen. Setelah saya tracing, kebanyakan mereka sudah punya masalah dalam pacaran sebelum menikah.
Jadi untuk memudahkan anda, sharing kali ini akan saya fokuskan ke daftar masalah dalam pacaran yang berpotensi terseret sampai ke jenjang perkawinan dan kehidupan rumah tangga.
Saya sudah pernah mengulas tentang tanda tidak berjodoh itu sudah bisa terlihat sejak pacaran.
Tapi sekali lagi seperti biasa, kita sulit menentukan keputusan kalau berada di level mabuk cinta.
Dengan banyak alasan. Yang tak kuat baperlah. Yang termakan propaganda “cinta bisa mengalahkan segalanya”-lah, dan lain-lain.
Padahal, perasaan-perasaan seperti itu tidak akan ada artinya kalau sudah masuk ke kehidupan rumah tangga.
Jadi, anda yang sekarang ini ada di tahap pacaran, atau tunangan, perhatikan betul-betul apakah daftar masalah berikut ada di dalam hubungan yang sedang anda jalani.
Ketahui Sumber Masalah Sebelum Terlambat
Pertama: masalah ekonomi.
Memang, presentase perceraian karena alasan ekonomi di pengadilan tidak sebanyak karena penyebab lainnya. Tapi ini tak boleh diremehkan. Karena bisa menjadi duri yang nyelekit dalam kehidupan rumah tangga.
Ini biasanya terjadi lantaran salah satu pihak tidak berpenghasilan. Atau berpenghasilan tapi lebih besar pasak daripada tiang.
Dan kebiasaan buruk lainnya yang berhubungan dengan finansial.
Tentu anda lebih tahu apa saja kebiasaan buruk itu.
Bisa juga karena pasangan anda malas bekerja. Hanya mengandalkan harta orang tua misalnya.
Singkatnya, kalau masalah ekonomi ini sudah terlihat muncul dalam masa pacaran, dan tak bisa diselesaikan dengan baik, maka hampir dipastikan problem ini akan terseret ke kehidupan perkawinan anda.
Kedua: masalah kesetiaan.
Salah satu pihak punya kebiasaan selingkuh. Berkali-kali anda dikhianati. Dan berkali-kali pula anda mencoba untuk memaafkan.
Mau sampai kapan menjadi bucin?
Masihkah diteruskan ke jenjang pernikahan?
Dan berharap pasangan anda bisa berubah jadi lebih baik?
Itu semua tak ada artinya.
Ketidaksetiaan itu adalah penyakit yang susah disembuhkan.
Dan saya tidak bicara soal gender disini. Sama saja. Baik pria maupun wanita punya kans yang sama untuk mencurangi hubungan.
Kenali Sifat Asli Pasangan
Ketiga: masalah attitude.
Hati-hati dengan pasangan yang punya sifat posesif berlebihan.
Atau, punya style kasar, temperamental, dan suka menganiaya. Ini juga penyakit. Kalau anda tidak percaya, bertanyalah ke psikolog atau psikiater.
Jangan pula hal seperti ini ditolerir dengan ungkapan: siap menderita karena cinta. Anda benar-benar akan menderita lahir batin kalau pasangan anda punya karakter negatif ini.
Anda bisa tidak berumur panjang kalau hidup dengan orang berkarakter kasar.
Itulah 3 deret masalah dalam pacaran yang kerap muncul.
Kalau salah satu dari ketiga masalah itu terjadi, mumpung masih dalam tahap yang belum serius, anda bisa berpikir untuk menyudahi toxic relationship.
Apalagi kalau dua atau tiga masalah itu terjadi sekaligus di kehidupan pacarana anda, maka wajib diselesaikan (baca:diakhiri) dengan segera.
Tidak apa-apa sakit dan kecewa lantaran putus di masa pacaran.
Daripada terbawa sakit dan kesedihan tak berkesudahan saat berada di kehidupan rumah tangga.(*)