Sebuah pertanyaan besar ada di pikiran mereka yang sekarang ini punya problem di kehidupan pribadinya. Yakni soal masalah rumah tangga curhat ke siapa. Pertanyaan itu wajar muncul, sebab di dunia ini tak ada rumah tangga yang bebas dari problem.
Ketidaktahuan terkait masalah rumah tangga curhat ke siapa bisa berakibat runyam. Dalam beberapa artikel sebelumnya, saya menyarankan agar jangan pernah curhat masalah keluarga sembarangan. Termasuk, sengaja membagikan kerumitan masalah anda ke teman. Tidak ada jaminan bahwa teman anda adalah orang yang amanah. Seorang teman yang anda kira baik, bisa saja membuka aib rumah tangga ke teman lainnya. Atau orang lain yang dia kenal.
Selain kepada teman, pantang hukumnya anda mengumbar masalah rumah tangga ke social media. Jika itu tetap anda lakukan, maka bersiaplah menerima konsekuensinya. Apa itu?
Itulah yang dinamakan dengan penyakit ain. Soal penyakit ain ini, sudah tidak perlu lagi diragukan. Masalah yang anda hadapi lantas anda share ke social media itu bisa saja bertambah berat dan rumit. Selain bisa terkena sakit yang tidak jelas penyebabnya, hubungan keluarga dalam rumah tangga anda bisa bubrah dan porak poranda.
Tren di social media sekarang ini memang disadari atau tidak, seseorang akan tergiring pada fase pamer eksistensi. Inilah cikal bakal kedatangan penyakit yang sulit dicari penawarnya itu. Penyakit ain itu tidak hanya bisa membuat sakit atau menjadi salah satu penyebab datangnya musibah, tapi kehancuran dari sebuah hubungan.
Masalah Rumah Tangga Curhat ke Siapa? Temukan Sosok Berikut Ini !
Jadi sekarang, kepada siapa kita harus curhat soal kerumitan rumah tangga? Jawabnya : kepada orang yang amanah. Seseorang yang anda kenal memang dia akan menjaga permasalahan diri anda dan tidak akan mengumbar problem anda ke orang lain.
Siapakah orang yang amanah itu?
Mereka bisa kerabat anda sendiri, yang memang menurut penilaian anda, bisa dimintai saran atau masukan yang baik. Tidak semua kerabat atau saudara bisa dinilai seperti itu. Tapi, kalau anda punya sosok tersebut, maka itu sebuah anugrah.
Kalau tidak ada kerabat atau saudara yang punya karakter amanah, maka anda bisa minta masukan guru atau tokoh agama anda. Bisa juga konsultan perkawinan atau psikolog.
Pilihan lainnya, yakni kepada orang tua. Namun, patut diingat, pertimbangkan kondisi orang tua anda, apakah secara kesehatan dan psikologis, masih bisa mendengarkan keluh kesah anaknya. Jika kesehatannya tidak mendukung, sebaiknya hindari curhat ke orang tua.
Pilihan selanjutnya adalah saran atau masukan dari penasehat spiritual atau konsultan spiritual yang amanah. Pastikan anda mengenal dan mengetahui bahwa orang itu amanah dan punya kapasitas yang sesuai untuk memberikan masukan.
Pilihan terakhr adalah : anda tidak curhat ke siapapun.
Diam dan simpan sendiri masalah keluarga anda. Jadikan rahasia seumur hidup. Tak perlu siapapun yang tahu. Itu kalau anda kuat mental dan sanggup menahan beban dari problem yang terjadi.(*)