Memasuki dunia pesugihan seperti masuk ke hutan belantara di tengah gelapnya malam. Penuh kesesatan dan sewaktu-waktu bisa dimakan binatang buas. Kalau konteksnya dalam hal pesugihan, maka nyawa yang menjadi tumbalnya. Hindari saja, apapun kesulitan keuangan yang terjadi, bagaimanapun tekanan hidup dan beban ekonomi yang dirasakan, carilah jalan lain yang masih baik dan tidak merugikan orang lain.
Dalam menentukan lokasi ritual pesugihan pun sebenarnya sudah terasa kesesatannya. Tidak ada garansi keberhasilan di lokasi tertentu. Sedangkan mengeluarkan uang sebagai mahar, itu pasti.
Lokasi pesugihan tersebar di pelosok nusantara. Tetapi yang paling terkenal adalah Pulau Jawa. Dimulai dari Jawa Tengah (Jateng) sebagai lokasi favorit, kedua Jawa Barat (Jabar), dan terakhir Jawa Timur (Jatim). Di provinsi terakhir ini tren pesugihan tidak seramai di Jateng atau di Jabar. Paling tersohor adalah lokasi pesugihan Gunung Kawi, tetapi banyak yang mengatakan pada saya, Gunung Kawi sudah “menurun” tuahnya. Entah benar atau tidak.
Di Jateng, hampir semua masyarakat paham kenapa tuah pesugihan di wilayah ini masih dipercaya. Hal ini karena Jateng menjadi sentral tradisi atau kepercayaan masyarakat Jawa akan sosok gaib penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul. Untuk wilayah selatan di sekitar Jogjakarta, Bantul, Klaten, Magelang, banyak lokasi atau situs ritual. Tentu saja, jangan lupakan, banyak juga makelarnya. Sementara di wilayah utara Jateng, berpusat di sekitar Pekalongan, Batang, Semarang, Rembang dan sedikit bergeser ke Wonosobo. Di wilayah utara Jateng, sosok gaib diwakili Dewi Lanjar. (bersambung)
Ingin konsultasi dengan penulis ? Silahkan ikuti prosedurnya disini.