Menghancurkan Sisa Pesugihan Sesat

Dua bulan terakhir ini, saya bersama tim kembali mendapat amanah tugas untuk membersihkan sebuah rumah yang mengandung aura negatif. Konon, saya adalah pihak keempat yang dimintai bantuan oleh si pemilik rumah untuk mengatasi energi negatif yang membandel di rumah tersebut. Sebelumnya, sudah ada tiga upaya spiritual lain tapi belum membawa sesuatu yang signifikan.

Rumah yang berada di kawasan perumahan elite di Surabaya Barat itu sebenarnya rumah dinas. Dengan kata lain, ada penghuni sebelumnya, yang merupakan pejabat penting sebuah instansi bonafit di Surabaya. Klien saya adalah pejabat baru yang menempati rumah dinas dua lantai itu.

Dalam kunjungan saya yang pertama, aura negatif memang sangat kuat terasa. Kisah seram juga banyak saya dengar dari para penjaga dan penghuni rumah. Setelah melakukan teknik sidik bioplasmik, saya temukan satu kamar yang menjadi sumber masalah tak kunjung henti. Dengan teknik yang sama pula, saya menyimpulkan bahwa kamar bermasalah itu pernah menjadi ruangan ritual pesugihan sesat, yang tentunya meminta tumbal atau lebon dari si pelaku ritual yang diduga kuat adalah pemilik rumah pertama, sebelum rumah itu dijual.

Energi berupa jin kafir, siluman, dan roh manusia yang tersiksa terakumulasi jadi satu. Saat dilakukan mediasi, siluman berusaha menyerang penghuni rumah yang baru. Berkat bantuan dari yang Maha Kuasa, seluruh energi negatif itu bisa dinetralisir. Memang, butuh waktu hingga tiga kali kunjungan, barulah semua tuntas. Alhamdulillah.

Energi sisa ritual pesugihan memang butuh penanganan ekstra sabar. Lantaran alam di sekitar lokasi ritual merekam berbagai peristiwa gaib yang itu tak mudah untuk dihilangkan begitu saja, atau dengan sombongnya, membacakan ayat-ayat suci tanpa merendahkan hati terlebih dulu kepada Tuhan.

Dalam pembersihan rumah, pabrik, perusahaan, instansi, dan sebagainya, bukanlah sistem tenaga dalam lagi yang berperan. Tetapi lebih kepada nilai spiritual, tulus ikhlas, rendah hati, dan dedikasi yang kuat yang hanya tertuju kepada Tuhan. Jin, siluman, roh manusia yang tak tentram, semuanya perlu pendekatan sendiri saat melakukan mediasi dan penetralan. Sedangkan sistem tenaga dalam lebih bersifat pada daya defensif individu, penyembuhan penyakit, dan kepekaan panca indera.(*)

 

 

 

 

Tinggalkan komentar