Pernah mendengar orang mengutuk atau menyumpahi orang lain ?
Pasti anda pernah menyaksikannya, mendengarkannya, atau setidaknya mendengar dari cerita orang lain.
Biasanya, sumpah atau kutukan itu dilontarkan si penyumpah dalam kondisi emosi tingkat tinggi.
“Aku doakan kamu kecelakaan !”
“Semoga hidupmu tidak bahagia !”
“Aku doakan kamu tak laku jodoh!”
“Aku doakan tak selamat !”
Dan, kalimat-kalimat sumpah kutukan yang lain.
*****
Agama saya melarang satu sama lain saling mengutuk. Sesama muslim dilarang mengutuk saudaranya.
Kutukan dipicu oleh kemarahan. Kemarahan diawali oleh rasa tersinggung yang berat, kecewa, sakit hati, dendam, iri hati dan dengki, dan sebagainya.
Saya pernah menulis di bagian lain, bahwa kutukan atau sumpah serapah setara dengan santet/guna-guna. Apanya yang setara ?
Energi pembentuknya.
Sumpah kutukan dan santet/guna-guna dilakukan oleh energi negatif. Energi negatif itu lantas bekerja dengan cara menghalangi rahmat atau pemberian Tuhan kepada orang yang disumpahi. Karena itulah, kehidupan orang yang disumpahi bisa menjadi sangat menderita.
Yang jadi masalah, kadang orang yang disumpahi itu tidak sepenuhnya salah. Orang yang disumpahi seringkali sudah melakukan tindakan yang benar. Dia hidup berlandaskan kebenaran. Tapi, tindakannya yang benar itu memicu orang lain yang entah karena marah, iri dengki, atau sentimen, menjadi marah dan mengeluarkan sumpah kutukan.

Untuk menghentikan sumpah kutukan, menghancurkannya, bahkan mengembalikannya kepada yang mengutuk, teknik underwater meditation adalah jalan keluarnya. Tetapi, underwater meditation tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada sesi konseling dengan saya lebih dulu. Dari sesi konseling itu nanti dibedah akar persoalan, penyebab, dan siapa orang yang mengutuk. Untuk melakukan underwater meditation pun harus dibawah pantauan saya langsung. Tidak saya wakilkan ke trainer atau orang lain.
Underwater meditation dilakukan di jam yang khusus dan dengan doa yang khusus pula. Tidak sekadar mandi berendam di laut.(*)