Siapa saja yang rumah tangga atau perkawinannya bisa terserang guna guna ?
Jawabnya: siapa saja bisa.
Guna guna perusak rumah tangga sama seperti ilmu sihir lainnya. Di nusantara ini, dengan ratusan suku dan adat istiadat, masyarakatnya mengenal jenis ilmu guna guna. Namanya bermacam-macam.Tetapi intinya tetap sama. Menggunakan energi negatif sebagai sarana perusak atau penghancur hubungan suami isteri.
Guna guna menggunakan elemen api dalam substansi energinya. Setan, makhluk halus, jin, siluman, mereka semua berunsur api. Karena itulah, indikator pertama yang muncul dalam sebuah rumah tangga yang terserang guna guna adalah: adanya hawa panas di rumah atau kediaman pasutri. Hawa panas ini dapat mengandung arti sebenarnya atau juga arti kiasan. Meskipun musim hujan atau rumah ber-AC pun, tetapi rasanya di rumah tetap gerah dan “panas”. Yang merasakan panas itu adalah jiwa manusianya.
Jika hawa panas itu sudah masuk, maka tahap berikutnya adalah meningkatnya ekskalasi pertengkaran antara suami isteri. Pertengkaran yang makin lama makin hebat dan sulit didamaikan. Ini bukan sekadar konflik rumah tangga biasa. Seringkali orang mengatakan, biasa atau wajarlah suami isteri bertengkar. Itu bumbu rumah tangga.
Iya. Untuk sebagian hal, rasanya pernyataan itu ada benarnya, jika pasutri tersebut akhirnya bisa rukun lagi dan mesra. Namun untuk sebagian lainnya, ada pertengkaran atau konflik yang sangat sulit didinginkan suasananya. Apa hubungan hawa panas dengan meningkatnya frekuensi pertengkaran pasutri ? Jawabannya ada di bagian ketiga nanti . (bersambung)