Penglaris Dagang Paling Ampuh, Pahami Cara Kerjanya Sekarang

Persaingan usaha yang sangat ketat (dan juga keras) menuntut banyak orang untuk berpikir mencari penglaris dagang paling ampuh. Namun, sebagian orang masih keliru mengartikan pelarisan usaha. Ada sebagian masyarakat yang beranggapan kalau penglaris usaha itu adalah segalanya. Inilah yang membahayakan keyakinan seseorang.

 

Hal yang patut dipahami sebelum menggunakan penglaris dagang paling ampuh ada beberapa point.

 

Pertama: pelarisan jualan tidak identik dengan pesugihan. Kedua upaya spiritual ini memang tipis sekali perbedaanya. Tetapi, pelarisan usaha biasanya tidak meminta tumbal. Berbeda dengan pesugihan.

 

Saya pernah men-share tentang pesugihan di website ini. Anda tinggal mencarinya. Ada beberapa seri tulisan soal ini yang saya berikan.

 

Luangkan waktu sejenak untuk membacanya.

 

Anda akan menemukan satu point penting di pesugihan, yakni mutlak adanya tumbal.

 

Jika ada yang mengaku bisa membantu anda dengan pesugihan tanpa tumbal, jangan percaya. Saya sarankan agar anda tidak membuang uang dan waktu untuk memikirkan pesugihan tanpa tumbal, karena semua itu hanya tipu muslihat.

 

Itu sekadar saran.

 

Kalau anda tetap ngotot mau mencari pesugihan tanpa tumbal, ya silahkan saja. Yang penting saya sudah mengingatkan.

 

Pelaris Bukan Segalanya

 

Kedua: pelarisan jualan bukan segalanya. Jangan anda berpikir bahwa kalau sudah memakai pelarisan, maka usaha atau jualan anda pasti bisa laku keras seketika itu juga.

 

Pelaris usaha itu hanyalah sekian faktor dari banyak hal yang menentukan keberhasilan usaha atau dagang.

Faktor lain yang saling terkait masih ada.

 

Misalnya ini: faktor produk jualan. Apa yang anda jual ?

 

Apakah jualan anda termasuk kebutuhan primer ? Atau kebutuhan sekunder. Atau diluar kedua kebutuhan itu.

 

sebelum memutuskan mencari penglaris dagang paling ampuh, pahami dulu cara kerjanya agar tidak salah paham
Ilustrasi suasana pasar dan pertemuan penjual dengan pembeli.(*)

 

 

Sebagai contoh.

 

Jika anda membuka toko baju dan mainan anak, maka laris atau tidaknya toko anda — walaupun anda menggunakan pelaris — tidak sama dengan warung nasi campur di sebelah toko anda.

 

Produk yang anda tawarkan sangat berperan untuk laris atau tidaknya jualan. Warung nasi campur jelas punya peluang untuk dikunjungi banyak pelanggan, daripada toko baju dan mainan anak.

 

Tidak selalu orang beli baju.

 

Tidak selalu juga beli mainan anak.

 

Faktor lainnya: tempat atau lokasi usaha.

 

Kenali karakter lokasi usaha. Itu juga menentukan.

 

Di kawasan industri yang banyak pabrik dan pekerja, maka berjualan makanan murah atau pakaian di akhir minggu, kemungkinan laris sangat besar.

 

Jika di kawasan seperti itu anda nekat membuka usaha salon, misalnya, maka kemungkinan besar, itu adalah kesalahan.

 

Salon bukanlah kebutuhan yang dicari di kawasan industri.

 

Sekalipun anda memakai pelaris usaha, hasilnya mungkin tidak akan terlalu efektif.

 

Saya membuka kesempatan untuk anda yang ingin berkonsultasi lebih lanjut soal pelarisan usaha. Setidaknya, sharing singkat ini membuat anda sedikit memahami dan mendudukkan fungsi pelaris pada posisi yang realistis.(*)