Kalau saya berikan pertanyaan bebas pada anda : apa yang paling susah diperoleh dalam kehidupan ini? Jawabannya pasti beragam. Masing-masing dari kita akan mengeluarkan pendapat dengan versi sendiri. Tetapi, saya telah menyaring berbagai jawaban itu. Memfilternya beberapa kali. Dan ketemu sebuah kesimpulan bahwa susah cari pasangan hidup yang tepat adalah pilihan pendapat yang berhasil saya kerucutkan.
Buat yang jomblo, perspektifnya mungkin lebih simpel. Anda belum punya pacar misalnya. Atau belum kunjung dilamar atau melamar orang padahal umur sudah cukup. Anda bisa merasakan mungkin diri anda kesusahan dalam mencari pasangan yang diidamkan.
Tetapi jika makna kesusahan itu saya perluas dengan sulitnya mencari pasangan YANG TEPAT, maka tidak hanya anda yang jomblo, namun anda yang sudah pacaran, tunangan, atau menikah pun bisa saja mengategorikan diri kedalam rasa kesusahan itu.
Bagaimana bisa ?
Karena pada realitanya, menjalin hubungan dengan orang lain itu tidak gampang.
Ikatan yang Bubrah
Anda bisa lihat bagaimana seseorang bisa divorce. Dengan banyak alasan yang melatarbelakangi. Atau dalam tahap pacaran anda bisa lihat bagaimana seseorang bisa putus. Tapi putus saat pacaran itu tidak sama dengan putusnya perkawinan. Pernikahan yang bubrah itu bisa berdampak luas dan menguras pikiran.
Divorce selalu diawali dan diakhiri dengan drama.
Tidak hanya itu saudara.
Divorce juga dilandasi dari kesalahan.
Kesalahan memilih pasangan.
Kesalahan dalam menyikapi perbedaan.
Kesalahan dalam menyikapi situasi atau problem dalam rumah tangga yang sedang dihadapi.
Kesalahan dalam mengambil keputusan.
Poin yang terakhir itulah yang paling rumit dan banyak sekali orang yang melakukannya. Atau tidak sengaja melakukannya.
Keputusan Keliru
Bagaimana?
Anda sudah mulai merasakan aura susah cari pasangan hidup di artikel ini?
Kekeliruan dalam mengambil keputusan saat mencari jodoh bisa dialami siapapun. Tidak peduli siapa orangnya. Tidak peduli apa jenis kelaminnya. Tidak peduli apa suku dan agamanya. Juga tidak melihat latar belakang pendidikan dan status sosial ekonomi.
Mau kaya atau miskin, mau pengusaha atau karyawan, pejabat atau rakyat biasa, semua sama kedudukannya di depan “kesalahan pilih pasangan.”
Untuk menghindari kesalahan yang sangat banyak itu, ada beragam cara yang dilakukan. Mulai dari mencari ramalan jodoh sampai mencari hari baik untuk perkawinan.
Tetapi itu semua tidak menjamin. Itu semua hanya ikhtiar atau usaha manusia. Tidak menjamin 100 persen seorang manusia bisa terhindari dari yang namanya kesalahan atau takdir.
Anda masih bisa keliru pilih suami atau istri walau diramal oleh orang indigo misalnya. Anda juga masih bisa mengalami divorce yang menyakitkan meski sudah mencari hari baik menurut tradisi dan budaya. Kalau tidak percaya coba saja datangi pengadilan agama atau pengadilan negeri. Tanyalah pada orang yang mengurus perceraian itu : apakah dulu mereka saat menikah tidak mencari hari baik, sehingga perkawinan terpaksa kandas di palu hakim?
Status sosial dan kemapanan ekonomi juga tidak menjamin sebuah pernikahan bisa lolos dari jurang konflik rumah tangga.
60 persen klien saya berasal dari mereka yang cukup baik ekonominya. Rumah tangga yang berantakan lebih disebabkan oleh kegagalan dalam memahami isi pikiran satu sama lain atau hadirnya orang ketiga.
Libatkan Dia yang Maha Bijaksana
Lantas bagaimana mengatasi problem susah cari pasangan hidup yang cocok ini?
Tidak ada jalan lain.
Kembalilah ke Yang Maha Kuasa. Dia penentu hidup mati anda dan saya, Dia penentu dengan siapa anda akan menjalani hidup, dan Dia juga yang menentukan rezeki anda.
Bangunlah di keheningan malam.
Bermeditasilah.
Berdoalah.
Minta maaf kepada-Nya dari semua kesalahan.
Lakukanlah hal itu secara rutin terutama di hari tertentu yang anda yakini punya daya spiritual yang optimal. Misalnya, di malam purnama. Atau di malam tahun baru menurut agama dan keyakinan anda. Atau, di malam hari weton kelahiran anda.
Mintalah agar Dia terlibat dalam pertimbangan anda mengambil keputusan. Syaratnya : anda harus menetralkan semua perasaan subyektif lebih dulu. Buang dulu rasa suka atau cinta kepada orang yang anda sukai. Zero feeling.
Cara menetralkan perasaan subyektif itu dengan meditasi menenangkan diri. Imajinasikan dan niatkan hanya ada anda dan Tuhan yang Maha Kuasa malam itu.
Bila anda dapat melakukan saran saya ini, maka insya allah anda mendapatkan keputusan yang baik saat mencari pasangan hidup.
Selain itu, tambah wawasan anda soal kriteria mendapatkan jodoh yang baik.
Misalnya dengan memahami pentingnya mencari pasangan yang selevel dengan anda. Ini pernah saya share di artikel lainnya. Meski demikian ini juga tidak menjamin keberhasilan menjalani hidup bersama pasangan. Tapi setidaknya, pasangan yang selevel akan lebih adaptif dengan situasi satu sama lain.
Selevel pendidikannya. Selevel pekerjaannya. Setara pemahamannya terhadap sistem keyakinan. Dan kesetaraan yang lain. (*)