Telur Rebus Menangkal Corona itu Bohong

Saya tidak habis pikir. Kenapa sebagian masyarakat kita masih gampang heboh karena kabar bohong. Bahkan termasuk yang satu ini. Entah ini niatnya bercanda atau bagaimana. Informasi telur rebus bisa menangkal virus corona begitu saja dipercaya. Makan telur itu sebelum subuh. Infonya di dapat dari bayi baru lahir yang bisa bicara. Begitulah kabar yang beredar cepat.

 

Sudah terkonfirmasi itu hoaks.

 

Baik telur rebus yang bisa mencegah covid-19.

 

Juga termasuk bayi procot yang bisa bicara.

 

Situasi sekarang ini tak bisa dianggap remeh lagi.

 

Virus corona bukan penyakit kaleng-kaleng.

 

Daya tularnya sangat cepat dan ganas.

 

Tidak ada satupun yang kebal terhadap virus ini.

 

Juga belum ada makanan atau minuman yang sudah terbukti bisa mencegah atau bahkan menyembuhkan covid-19.

 

 

Boiled Egg

 

Termakan hoaks hanya akan membuat anda menyesal. Atau bahkan melakukan perbuatan yang sia-sia. Salah satunya memborong telur ayam yang bisa jadi akan menaikkan harga telur gila-gilaan dan menguntungkan pihak tertentu.

 

Hoaks paling sering beredar di WAG.

 

Begitu juga di WAG saya. Terutama di WAG keluarga.

 

Ada saja kerabat yang ikut-ikutan menyebar info tidak kredibel.

 

Kalau telur ayam bergizi, itu memang benar.

 

Namun kandungan gizinya belum mampu menahan liarnya virus corona.

 

Masih terkait soal boiled egg ini:

 

Isteri saya beberapa hari lalu memasak lontong sayur. Rasanya sangat enak.

 

Dia juga memasukkan beberapa boiled egg sebagai pelengkap.

 

Memang, mengonsumsi telur itu menyehatkan. Terutama bagi yang tidak alergi telur.

 

Stamina tubuh rasanya seperti kuat.

 

Badan penuh tenaga.

 

Usai menyelesaikan antrean konsultasi online, saya pun menyiapkan diri untuk bermeditasi.

Saya tetap membuka konsultasi online, karena ini adalah cara yang paling aman dan nyaman untuk membantu anda dimanapun anda berada

 

Sama sekali tidak terasa Lelah.

 

Menjaga makan supaya tetap cukup, gizi yang seimbang, suplai multivitamin, dan mengombinasikan dengan meditasi adalah cara yang saya pilih untuk survive di wabah covid-19.

 

Lokasi untuk meditasi yang saya pilih adalah sebuah pantai di Bali.

 

Tempat favorit saya.

 

Pantai memang lebih sepi.

 

Tapi sebagian bule masih berjemur.

 

Mereka seperti tidak takut corona.

 

Sebagai trainer meditasi, inilah saatnya saya harus melakukan metode penguatan energi positif.

 

Saya belum tahu hasilnya. Wabah corona rasanya masih panjang.

 

daripada tertipu hoaks telur rebus bisa menangkal corona, lebih baik anda fokus ke makan bergizi, minum vitamin, olahraga, dan belajar meditasi

 

 

 

Namun, seperti yang pernah saya sharing sebelumnya, inti dari meditasi ini adalah untuk memberikan program positif pada pikiran bawah sadar.

 

Anda bisa melakukan meditasi sederhana di rumah. Tidak perlu ke pantai atau tempat terbuka karena ini masa social distancing.

 

Meditasi dilakukan di pagi hari atau malam hari menjelang istirahat.

 

Gunakan nafas biasa.

 

Pejamkan mata.

 

Pusatkan pikiran ke Yang Maha Kuasa.

 

Saya bukan penganut meditasi dengan pengosongan pikiran.

 

Meditasi versi saya adalah memusatkan pikiran kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Menyebut keagungan-Nya.

 

Dalam pemusatan pikiran itu, tambahkan doa dan kalimat positif sebagai program untuk memperkuat daya tahan tubuh.

 

Durasi meditasi bebas. Tapi rata-rata, minimal 5 atau 10 menit. (*)