Dunia sedang punya masalah. Negara juga punya masalah. Covid-19 belum jelas kapan berakhir. Semua informasi yang berseliweran di youtube atau medsos anda ada yang fakta, ada yang hoaks, dan ada yang belum jelas kebenarannya. Tapi, saya tahu anda juga punya problem sendiri. Sebagian dari anda ada juga yang mencari tempat curhat masalah cinta.
Itu hal yang wajar.
Apalagi di masa social distancing atau physical distancing ini.
Anda yang sedang mempunyai problem dengan pasangan bisa jadi kesulitan mencari teman.
Kesulitan menemui sahabat.
Tidak bisa nongkrong di kafe.
Tentu masih ada WA.
Tapi rasanya — buat wanita terutama — ketemuan dan ngerumpi itu lebih afdhal daripada sekadar chat atau video call.
Problem Pribadi Tetap Ada
Wabah corona tidak serta merta membuat masalah pribadi anda selesai.
Kehidupan sehari-hari tetaplah berjalan.
Problem relationship tetap jadi urusan pribadi, bukan urusan negara.
Seorang teman wanita saya pernah mengalami toxic relationship bertahun-tahun. Dalam kehidupan perkawinannya.
Sampai sang mantan suami berurusan dengan hukum. Dan perceraian adalah jalan yang dipilih teman saya.
Dia pulang bersama ketiga anaknya yang masih kecil ketika itu.
Dalam masa menjanda itu teman saya berhubungan dengan sejumlah pria.
Saya dan istri menjadi tempat curhat masalah cinta yang dia alami.
Pikiran teman wanita saya itu sangat complicated.
Tidak bisa dengan pemberian satu atau dua kali saran.
Harus berkali-kali diberitahu. Tanpa bosan. Tanpa Lelah.
Oh, tidak. Saya sempat jenuh memberinya saran. Karena sepertinya dia tidak kunjung melakukan saran yang diberikan.
Lalu sempat saya biarkan beberapa lama dia mencari solusi sendiri.
Lalu teman saya itu kembali menjadikan saya tempat curhat masalah cinta. Dengan berbagai konflik yang terjadi. Mirip sinetron. Atau drakor.
Siklus itu berlangsung selama kurang lebih 7 tahun !
Sampai akhirnya Tahun 2019 dia memantapkan hati untuk dipinang seorang pria berstatus duda tanpa anak.
Alhamdulillah.
Kesimpulannya: mencari tempat curhat yang tepat itu penting.
Apalagi bagi wanita.
Sudah kodratnya kalau wanita itu suka ngerumpi. Suka bercerita sana sini.
Wanita yang tidak atau jarang mempunyai teman sesama wanita untuk saling curhat, biasanya akan mudah stress.
Ditambah lagi: tidak punya kerabat keluarga yang cocok untuk dijadikan tempat curhat.
Punya kerabat atau saudara tapi sudah sibuk dengan hidup masing-masing.
Sehingga empati kepada saudaranya yang bermasalah jadi berkurang atau bahkan tidak ada.
Tidak adanya tempat untuk berkeluh kesah atau berbagi isi hati bisa membuat seseorang depresi.
Anda bisa mempertimbangkan layanan konsultasi disini kalau memang butuh saran atau pendapat. Saya akan membantu memberikan saran dan pandangan kalau memang diminta.
Website ini saya sediakan untuk hal itu.(*)